SAY NO BULLYING

Do you know is bullying?

Setiap individu/orang pasti memiliki jawaban yang berbeda. Karena sebagian dari mereka ada yang paham mengenai bullying, sebagian lain masih asing dengan istilah bullying. Padahal dalam kehidupan sehari-hari tanpa mereka sadari pernah melakukan bullying pada orang lain.

Bullying adalah perilaku negative yang bertujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara berulang-ulang oleh satu orang atau beberapa orang kepada individu yang tidak memiliki keberanian untuk melawan (tidak memiliki rasa percaya diri). Bullying bisa dilakukan secara verbal maupun dalam bentuk kekerasan secara fisik

Pelaku bullying adalah individu yang merasa bahwa dirinya memiliki kelebihan dari pada individu korban bullying, pada kenyataannya pelaku bullying hanya seorang pembual yang belum tentu bisa dikatakan berprestasi di kehidupan sehari-hari. Korban bullying biasanya individu yang berbeda dari lingkungannya, seperti keterbatasan fisik, keterbatasan kecerdasan, dan perbedaan suku dan ras, tetapi ini tidak memberikan efek bagi individu yang memiliki rasa percaya diri terhadap kekurangannya.

Perilaku bullying ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an, bahwa perilaku tersebut sangat tercela dan juga dilarang. Sesuai dengan firman Allah SWT;

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki mencela kumpulan yang lain, boleh jadi yang dicela itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan mencela kumpulan lainnya, boleh jadi yang dicela itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (QS: Al-Hujaraat: 11).

Ayat ini menjelaskan bahwa tidak diperbolehkan dalam Islam mengejek atau mencela dan memanggil dengan panggilan tidak baik terhadap sesama muslim, baik laki-laki, perempuan, tua dan muda. Hal ini bisa berakibat terjadinya pertengkaran antar sesama muslim.

Perilaku bullying bisa terjadi pada semua lingkungan, seperti lingkungan rumah, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial. Alasannya pelaku bullying terkadang tidak menyadari bahwa tindakannya termasuk bullying yang bisa berdampak pada psikologi korban. Kenapa hal ini terjadi?? Karena perilaku bullying bisa dikategorikan menjadi tiga, yaitu; bullying bersifat verbal, bersifat sosial dan bullying bersifat kekerasan fisik.

Bullying Bersifat Verbal adalah tindakan mengucapkan atau menulis hal yang menyakiti korban, seperti ; menggoda, mengejek, mengancam, memanggil dengan nama yang tidak disukai dan komentar yang tidak sopan. Perilaku bullying verbal sangat sering dilakukan karena tindakan ini sering tidak disadari oleh pelaku dan sering dianggap sebagai guyonan padahal korban yang mengalami sakit hati atas perlakuan dari pelaku. Contohnya; dilingkungan rumah yang dilakukan orang tua dan tanpa disadari adalah sering tidak mengapresiasi usaha yang dilakukan anak, seperti; Duhhh…… adik nilai tugas matematikanya jelek banget lebih bagus nilainya kakak, awas nanti jika mendapatkan nilai jelek lagi. (Bullying Verbal: Orang Tua ke Anak).

Bullying verbal biasanya banyak terjadi dilingkungan sekolah bisa terjadi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Contohnya; andi kamu ini bagaimana masih tidak paham yang dijelaskan oleh bapak padahal kamu duduk dipaling depan, kamu ini tuli atau memang tidak pintar mengenai materi yang bapak jelaskan padahal sangat gampang. Lihatlah teman-temanmu paham semua. (Bullying Verbal: Guru pada Siswa). Sedangkan bullying yang dilakukan oleh sesama siswa yaitu bisa dengan mengancam temannya jika tidak dibantu mengerjakan PR, bisa juga mengancam dan mengejek apabila korban tidak mau disuruh-suruh oleh pelaku (Bullying antara siswa). Bullying verbal akan berlanjut pada bullying yang bersifat social karena pelaku menganggap korban mengalami rasa takut untuk melawan sehingga pelaku akan lebih bersifat angkuh dan semena-mena.

Bullying Bersifat Sosial atau relational adalah tindakan melukai reputasi (nama baik) atau hubungan korban dengan orang-orang dilingkungannya, contohnya; mengatakan pada orang lain agar tidak berteman dengannya, menyebarkan rumor (gosip), yang lebih parah pelaku akan mempermalukan orang lain di depan publik.
Bullying ini sering terjadi dalam pergaulan atau interaksi social baik, dilingkungan sekolah atau lingkungan social. Pelaku bisa mengahasut orang lain dengan menyebarkan rumor yang tidak terbukti kebenarannya agar korban dijauhi oleh orang-orang disekitarnya, pelaku bisa juga dengan mempermalukan korban didepan umum. Bullying ini akan berakibat korban merasa dimusuhi semua orang dan yang lebih fatal korban bisa mengalami depresi karena lingkungan akan mengucilkannya.

Pelaku jika tidak menyadari akan perbuatannya dan korban juga takut untuk membela diri, maka bullying yang dilakukan bisa mengarak ke fisik. Bullying bersifat fisik adalah tindakan menyakiti tubuh korban. Seperti; Memukul/menendang/mencubit dan mendorong.
Bullying dalam bentuk kekerasan terjadi karena pihak korban biasanya mengacuhkan segala tindakan atau kenginan pelaku sehingga terjadi kekerasan fisik yang bisa melukai korban.
Jaman sekarang perilaku bullying sering terjadi dilingkungan sekitar, baik dilakukan dengan sengaja maupun tanpa disadari oleh pelaku. Kita yang lebih paham akan tindakan bullying itu salah dan akan berdampak pada kondisi psikologis maupun kondisi korban, apabila kita melihat dan menemukan perilaku bullying maka kita harus menjadi penengah antara pelaku dan korban bahwa tindakan mereka salah, juga memberikan pengarahan pada pelaku akan perilakunya yang tidak baik serta memberikan dukungan pada korban agar memiliki rasa percaya diri dalam kehidupan sehari-hari.

Nurul Fitriyah, S.E.Sy
Penulis adalah Kepala Perpustakaan serta guru MI. Tanwirul Qulub Batuampar.
dan menyelesaikan pendidikan S1 di IAIN Madura.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *