SALAM TAKDIM
Budaya salam adalah ciri yang menunjukkan rasa kepedulian antar sesama, dan juga rasa kepedulian atau respek atas kehadiran orang lain. Di Indonesia etika salam dilestarikan sejak dahulu, karena mencerminkan sikap budaya Indonesia, yaitu kekeluargaan dan sifat tolong menolong. Salam ini sapaan untuk yang lebih muda kepada yang lebih tua, sebaliknya yang lebih tua kepada yang lebih muda untuk mencontohkan sikap baik dan bisa antar teman sebaya.
Agama islam juga menganjurkan apabila bertemu dengan saudara sesama muslim untuk mengucapkan salam. Hukum mengucapkan salam adalah sunnah, bagi yang mendengarnya adalah wajib. Karena didalam salam tersebut terdapat do’a, selain itu salam juga upaya dalam menciptakan rasa cinta dan kasih sayang antara sesama muslim, juga merupakan bentuk rasa saling menghormati antara sesama. Sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Hai manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan (kepada orang miskin) dan sambunglah hubungan kekeluargaan, sembahyanglah di saat orang-orang sedang tidur, niscaya kamu masuk surga dengan selamat” (HR. Tirmidzi)
Budaya salam juga diterapkan di MI Tanwirul Qulub dikenal dengan program Salim Takdim. Program ini merupakan kegiatan siswa untuk bersalaman ataupun mengucapkan salam kepada ustadz dan ustadzah ketika dikelas dan diluar kelas, bisa juga dilingkungan madrasah maupun diluar lingkungan madrasah, seperti pada saat pelaksanaan program one day one surah selesai. Para siswa bersalaman dengan ustadz dan ustadzah di halaman madrasah serta sebagian siswa yang lain ada yang bersalaman didepan kelas masing-masing sebelum memasuki kelas.
Program ini bertujuan untuk membudayakan sikap hormat dan takdim kepada ustadz dan ustadzah, diharapkan bisa menjadi kebiasaan bagi para siswa untuk diterapkan diluar lingkungan madrasah, seperti; di lingkungan keluarga, antara teman sebaya, dan juga bisa menumbuhkan rasa kasih sayang antara sesama sehingga terhindar dari perselisahan serta permusuhan.